Surat Untuk Sahabat




"SEBUAH SURAT UNTUK YANG SAMA SAMA BELAJAR"




Aku khusuki Islam dengan kebodohanku dan kefakiranku, tidak ada sembahanku kecuali ALLAH dan Nabi Muhammad saw adalah Rasulallah. 
Aku datangi Allah dengan jiwaku dan aku kembalikan wujudku kepada-Nya. 
Jiwakumilik-Nya, wujudku kehendak-Nya. Disana aku puja Allah, alangkah indah dan lembutnya. 

Aku Sholat, aku datang, aku berbicara dengan kerinduanku kepada-Nya.
Satu Persatu ajaran Rasulullah saw aku jalankan. 
Aku bershalawat dan bersalam kepada Rasulullah saw dengan lillahi ta'ala. Itu adalah do'aku 
Al Ahzab 56 pedomanku.
       
Aku rasakan manisnya, indahnya, lembutnya getaran iman. 
Ishtabul yaqin aku dapatkan untukmu Islam. 
Air  mata menetes tanda keharuan. Andaikan orang-orang yang menyatakan dirinya punya dasar, berani datang berjalan kepada-Nya, niscaya mereka akan mendapati bukanlah perbedaan perbedaan faham yang runcing, tapi islam yang maha luas.

Kesaksian adalah perjalanan, bila sudah sampai, apa arti kesaksian ?

Aku tidak boleh membenci, Abu Lahab, kaum Quraisy bertugas menempa Rasulallah  saw. Rasulallah saw teladan manusia. Nabi Musa as dan Fir'aun bertugas mempertahankan kebenaran mereka dengan jiwa yang keras, Nabi Musa as kebenaran hakiki Fir'aun kebenaran dirinya.
Jika tidak bisa dengan tanganmu, nasehatmu, do'amu untuk mereka, demikian Rasulullah saw.

Aku sekarang tahu akan daku, kelanggengan adalah hakikiku, 
yang Engkau dahului dengan pengakuan-Mu ya Allah sebagai sesembahan manusia. 
Pengakuan adalah kehancuranku, juga syirikku. 
kefanaan adalah pasrahku, Dalam keheningan Engkau lebih nyata dariku, lebih nyata dari yang tampak, Aku bersaksi Laa Illaha illallah, Muhammad Rasulullah.

Berkehendaklah Allah dengan rahmat-Mu kepada semua yang tergelar, jangan Engkau tinggalkan dan Engkau murkai semua yang tergelar ini.
Betapa indahnya cipataan Allah, beraneka ragam bentuk dan gerakkannya, serta hukum dan tata caranya, manusia disibukkan olehnya. Tidak adakah sekarang yang berbondong-bondong mendatangi-Nya? Allah adalah pepujaan. Allah adalah sesembahan. Puja Puji bukanlah datang kepada-Nya , hanya melalui lagu-lagu dan hitungan dalam suara serta dalam hati.

Alangkah indahnya zaman Nabi saw, wali-wali berkumpul bersama dalam tubuh dan jiwa,
hadir, berkomunikasi dalam puja dan puji kepada Allah.
Sehingga Allah selalu bersama, memimpin dan membimbing dengan Nur- Nya dalam kesejukan dan ketenagan jiwa.

Rahmat Allah bersama kita semua.

Banyuwangi, 21 September 2001

H. Slamet Utomo

1 comment: