Sang Makna

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Monday 23 January 2017

Acara Tahlil & Pengajian - 40 Hari Wafatnya Awlya H Slamet Oetomo Banyuwangi

Tahlil & Pengajian 40 Hari Awlya H Slamet Banyuwangi

Sosok yang kasyaf, tersembunyi dan tidak pernah mau mengakui ilmunya termasuk jati diri seorang guru, namun sosok H Slamet tidak dapat dilepaskan begitu saja dari Hakikat makrifat, sosok yang mampu mengurai menyampaikan kedekatan Manusia dengan Allah SWT, ucapannya tulisan dan pemikiran beliau tidak pernah lepas dari Al Quran dan Hadist qudsi.

sosok yang tidak pernah melepaskan sunah sunah Rasulullah, tempat orang mencari pencerahan dan bantuan doa, 40 Tahun beliau menggali dan mencari hakikat diri hingga dimana sang Tuhan berada, hingga kecintaannya kepada Allah SWT dan Rasul begitu mendalam, hari harinya dihabiskan mendekatkan diri pada Allah, tidak terbilang berapa ribu orang yang belajar langsung pada beliau meski beliau tidak pernah mau mengakui sebagai seorang Guru, "sahabatku" itulah yang beliau tanamkan, beraneka macam ragam orang yang datang dan pergi baik menimba kaweruh dan laku haqiqat makrifat yang beliau sebut sebagai patrap (laku), sederet nama besar di tanah air termasuk Almarhum Waliyullah KH Abdurachman Wahid juga menjadi bagian dari sahabat sahabat beliau, setidaknya dalam buku buku karya beliau langsung atau yang dibidani oleh beliau tersirat kedalaman beliau terhadap Ihsan dan Hakikat Makrifat.

Friday 20 January 2017

Untaian Doa Dari Hati



Bismillahirahmanirahim...
Assallamuallaikum wr wb..


Sahabat  Sulur kembang dimanapun berada yg selalu di Rahmati Allah SWT 
Sehat,tersenyum bahagia selalu.. izinkan kami menyapa pagi dengan doa dari hati ikuti Khotmil Quran  ini..



"Ya Tuhan kami terimalah doa kami" ..
ya Tuhan kami Ampunilah dosa kami dan dosa orang Tua kami 
dan dosa orang mukmin dihari berdirinya perhitungan(kiamat).

Ya Tuhan kami Engkau telah meluaskan Rahmat dan ilmu pada setiap sesuatu maka ampunilah dosa orang orang yg taubat dan mengikuti jalanMu dan hindarkanlah Mereka dari siksaan neraka jahim..Aminn..ya..Rabb..

Tuesday 17 January 2017

Pengajian dan Tahlil 40 Hari Wafatnya Awlya H.Slamet Oetomo




السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

UNDANGAN



Alhamdulillahilladzi an’ama‘alain bi ni’matil iman, wal islam, Asyahadualla ilaha illalah, wasyahadu ana Muhammadrrasullulah. Alhamdulillahi rabbil a’lamin washolatu wassalamu a’la asrofil ambiya iwal mursalin wa a’la alihi wasohbihi ajma’in. Amma ba’du


Berikut kami sampaikan Undangan kepada Para Santri, Sahabat, Handai Taulan, Kerabat dan Saudara serta para ikhwan untuk menghadiri acara :


"Pengajian & Tahlil 40 Hari"
Awlya, Ulama, Guru, Orang Tua serta sahabat

Almarhum

Bapak H.Slamet Oetomo

Mahaballah Bagian Ketiga - Rahasia Firman



Pada awalnya perjalanan kami mencari memahami makna sholat, dan yang dapat kami lakukan hanyalah tafakur kepada Allah, berkeyakinan kepada Allah dan menganggap Allah sebagai guru, seperti halnya dengan Nabi Muhammad saw dan Nabi Musa As melalui Tafakur, mendekatkan diri berkomunikasi, menghaturkan sembah kepada Allah dan yakin bila Allah akan menerimanya, rupanya hal ini pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim as, bahkan Nabi Ibrahim As memulai dengan menyangka bulan dan matahari adalah Tuhan.
Kami selalu memohon kemakrifatan kepada Allah dengan banyak membaca do’a Akasah, sampai tanpa disadari meneteskan air mata. Dalam do’a tersebut ada permohonan sebagai berikut :

“Ya Allah, jikalau aku dalam memakrifatkan diriku kepada-Mu terdapat kesalahan dan kekurangan, ampuni aku ya Allah, aku ucapkan Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah.”

Suatu ketika setelah mengambil air wudlu, kemudian duduk di dalam kamar, mensucikan jiwa dan hati serta pikiran sehingga jernih, dan menghadap kepada Allah, sang guru yang pertama, tanpa disadari, tubuh bergerak berdiri, digoyangkan kesana kemari, kemudian tubuh bergerak lagi dituntun berdiri dan shalat tanpa ruku’ langsung sujud.

Friday 13 January 2017

Info : Kegiatan Khotmil Quran - 30 Khatam



Terkordinir melalui grup Whatsup dalam rangka memperingati dan sekaligus 40 Hari wafatnya Guru H.Slamet Oetomo Awlya diadakan Khotmil Quran selama 10 hari dari tanggal 10 Januari 2017 hingga 20 Januari 2017, sebanyak 3 Khatam per hari atau 30 Khatam selama sepuluh hari, kegiatan ini dipimpin oleh Al Ustadz Abuyya Rabbany Madura dengan peserta sebanyak kurang lebih 100 orang, tersebar dari berbagai daerah dan halaqah.

Mahaballah : Bagian Kedua - Perjalanan



Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan tawadhu, tidak ada yang lain hanya lurus kepadaNya, dengan kesungguhan yang umum dengan jiwa dan raga bermahabah.
Tiada guru selain Allah, Ialah guru bagi alam semesta, tiada manusia yang mampu menggurui, Sebab hakikinya Allah SWT yang mengajarkan apa-apa yang tidak diketahui oleh manusia.

QS Al Alaq 96 ayat 3-5:
ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ
Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam,
عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Dia mengajar kepada manusia (Al Insan) apa yang tidak diketahuinya.

Perjalanan ini diawali saat kami merenung berpuluh tahun yang silam, merenungi siapakah guru yang terkuat? Saya berguru kepada A, ternyata B lebih kuat daripada A, C lebih kuat daripada B, demikian seterusnya.
Dan semuanya kalah oleh Allah SWT, jadi tidak ada lagi yang terkuat, selain Tuhan semesta alam, yaitu Allah SWT, Suatu ketika sewaktu kami berbaring di tempat tidur sembari berdzikir datang kepadaNya tiba-tiba ada getaran (sensasi) yang mengalir ke seluruh tubuh, keadaan ini saya biarkan sampai selesai.
Beberapa hari kemudian, hal tersebut kembali terjadi sewaktu berbaring getaran itu datang, kemudian ku dudukan diri, maka nampaklah kebenaran itu sesungguhnya Allah Maha mengajarkan.
Bersama-sama datang belajar kepada Allah SWT tidak terbelenggu suatu aliran, Islam adalah satu, Tuhannya ialah Allah, Nabinya adalah Muhammad SAW satu kitab yaitu Al Qur’an, pada masa ini perpecahan Islam adalah bukti kebenaran bahwa Nabi Muhammad saw oleh Allah diberi kemampuan melihat jauh ke depan.

Thursday 12 January 2017

Galeri Foto

Pertemuan dengan Jendral Purn. Tyasno Sudarto 

Monday 9 January 2017

Mahaballah Bagian Pertama


Pada masa kini, manusia yang mendekatkan diri  kepada Allah SWT adalah dalam kebenaran, merekalah orang yang bertakwa. Manusia yang mengetahui jati dirinya dan bermakrifat kepada Allah SWT adalah orang-orang yang tersenyum di dunia ini, karena kefakiran dan berani meninggalkan dunia dalam jiwanya.
Tangan mereka merupakan ibadah bagi syariat agamanya dan tanggung jawab khalifah bagi diri mereka. Tak dibiarkan jiwanya dikendalikan oleh alat-alatnya, yaitu pikiran, hati dan perasaan, yang kesemuanya ditenggelamkan dalam kehadiran kepada Tuhannya. Mereka tidak membiarkan jiwanya merana kekeringan dan kehausan mengembara tanpa arah.
Wahai para khalifah, Allah adalah tempatmu, dunia memerlukan keseimbangan, janganlah agama menjurus kepada materialisme dan pelajarilah ilmu (masuklah Islam) dalam arti keseluruhan.
Banyaklah belajar tentang Islam secara benar dan janganlah belajar dengan mengembangkan pikiran-pikiran sendiri. Selama ini sebagian besar umat manusia tertutup oleh cara berpikir mereka sendiri, oleh amal perbuatannya, sehingga kebanyakan pemikiran menganggap bahwa tidak ada orang yang mampu mencapai Tuhan, kecuali hanya Nabi-Nabi dan Wali-Wali.
Padahal Islam bukan hanya milik Nabi dan Wali, tetapi untuk seluruh umat manusia. Islam adalah spiritual dengan shalat sebagai mi’rajnya orang-orang awam disertai dzikir dan iktikafnya. Ingatlah salah satu hadits yang menyatakan bahwa ada tujuh perbuatan yang ditolong Allah pada hari kiamat, diantaranya adalah orang-orang yang pergi berdzikir sampai menangis


Ku khusuki Islam dengan kebodohanku dan kefakiranku, tidak ada sesembahanku kecuali Allah, dan Nabi Muhammad adalah Rasulullah.

Bukan Perjalanan Khayal (Refleksi Pribadi)



Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (QS.Az Zumar 42)

Allaahu yatawaffaa al-anfusa hiina mawtihaa waallatii lam tamut

Pemikiran tentang transendental hal yang umum terjadi pada ruang pelaku hakikat makrifat, khususnya pada pengertian Jiwa dan Ruh, Sanubari dan Hati.

sering kali hanya berkutat kutit di situ, hari ini kita selami sedikit bukan pada artinya kata Jiwa,tetapi pada kalimatullah "Memegang" pada Az Zumar ayat 42.

Az zumar 42 ini membuka cakrawala kesadaran, menarik hakikat bagaimana Allah memegang dan melepaskan jiwa, sebelumnya disamping Allah memegang jiwa Ia pun melepaskan jiwa pada saat waktu yang ditetapkan "illa ajalin", memegang dalam artian menggenggam atau menahan ada sebuah perlakuan dari Allah kepada sang jiwa untuk tetap berada didalam tubuh manusia.

begitu juga ketika Allah telah menghendaki jiwa itu Ia lepaskan pada saat ajalin/ajal, dari ayat yang tinggi ini ada beberapa kondisi Jiwa manusia (transendensi) ;

1. Berada bersama Tubuh ketika hidup dan tertidur
2. Terpisah dari Tubuh ketika wafat.