Pada
masa kini, manusia
yang mendekatkan diri kepada Allah
SWT adalah dalam kebenaran, merekalah orang yang
bertakwa. Manusia yang mengetahui jati dirinya dan bermakrifat kepada Allah SWT
adalah orang-orang yang tersenyum di dunia ini, karena kefakiran dan berani
meninggalkan dunia dalam jiwanya.
Tangan mereka merupakan ibadah bagi syariat agamanya dan
tanggung jawab khalifah bagi diri mereka. Tak dibiarkan jiwanya dikendalikan
oleh alat-alatnya, yaitu pikiran, hati dan perasaan, yang kesemuanya
ditenggelamkan dalam kehadiran kepada Tuhannya. Mereka tidak membiarkan jiwanya
merana kekeringan dan kehausan mengembara tanpa arah.
Wahai
para khalifah, Allah adalah tempatmu, dunia memerlukan keseimbangan, janganlah
agama menjurus kepada materialisme dan pelajarilah ilmu (masuklah Islam) dalam
arti keseluruhan.
Banyaklah
belajar tentang Islam secara benar dan janganlah belajar dengan mengembangkan
pikiran-pikiran sendiri. Selama ini sebagian besar umat manusia tertutup oleh cara berpikir mereka sendiri, oleh amal perbuatannya,
sehingga kebanyakan pemikiran menganggap bahwa tidak ada orang yang mampu
mencapai Tuhan, kecuali hanya Nabi-Nabi dan Wali-Wali.
Padahal Islam bukan hanya milik Nabi dan Wali, tetapi untuk seluruh umat
manusia. Islam adalah spiritual dengan shalat sebagai mi’rajnya orang-orang
awam disertai dzikir dan iktikafnya. Ingatlah salah satu hadits yang menyatakan
bahwa ada tujuh perbuatan yang ditolong Allah pada hari kiamat, diantaranya
adalah orang-orang yang pergi berdzikir sampai menangis
Ku khusuki Islam dengan
kebodohanku dan kefakiranku, tidak ada sesembahanku kecuali Allah, dan Nabi
Muhammad adalah Rasulullah.
ku datangi Allah dengan
jiwaku dan aku kembalikan wujudku kepada-Nya.
Jiwaku milik-Nya, wujudku
kehendak-Nya.
Di sana aku puja Allah,
alangkah indah dan lembut.
Aku shalat, aku
datang, aku berbicara dengan kerinduanku kepadaNya.
Satu persatu ajaran
Rasulullah saw aku jalankan.
Aku bershalawat dan
bersalam kepada Rasulullah dengan lillahi ta’ala. Itu adalah doaku. Qur’an
surat Al Ahzab 33 ayat 56 adalah pedomanku.
Aku rasakan
manisnya, indahnya, lembutnya getaran iman.
Isbatul yaqin aku
dapatkan untukmu Islam.
Air mata menetes
tanda keharuan.
Andaikan orang-orang
yang menyatakan dirinya punya dasar, berani datang berjalan kepada-Nya, niscaya
mereka akan mendapati bukanlah perbedaan-perbedaan pikir yang runcing, tapi
Islam yang maha luas.
Kesaksian
adalah perjalanan, bila sudah sampai, apa arti kesaksian? aku
tidak boleh membenci, Abu Lahab, kaum Quraisy bertugas menempa Rasulullah saw. Rasulullah
saw teladan manusia begitupula
kisah Nabi Musa as dan Fir’aun bertugas mempertahankan
kebenaran mereka dengan jiwa yang keras, Nabi Musa as kebenaran
hakiki
sementara Fir’aun kebenaran dirinya, Rasulullah SAW bersabda
“ Jika tidak bisa dengan tanganmu, nasehatmu, doamu untuk mereka”
Sekarang aku tahu akan daku, kelanggengan adalah hakikiku, yang Engkau dahului dengan
pengakuan-Mu ya Allah sebagai sesembahan manusia.
Pengakuanku adalah
kehancuranku, juga syirikku. Kefanaan adalah pasrahku, dalam
keheningan Engkau lebih nyata dariku, lebih nyata dari yang tampak. Engkau
bersembunyi dalam Qur’an-Mu.
Ya Allah bila dalam
aku memakrifatkan diriku kepada-Mu terdapat kekurangan dan kesalahan, ampunilah
aku ya Allah, aku bersaksi Laa Ilaha illa Allah, Muhammad Rasulullah.
Berkehendaklah Allah
dengan rahmat-Mu kepada semua yang tergelar, jangan Engkau tinggalkan dan
Engkau murkai semua yang tergelar ini.
Betapa
indahnya ciptaan Allah, beraneka ragam bentuk dan gerakannya, serta hukum dan
tata caranya, manusia disibukkan olehnya, tidak adakah sekarang yang
merenungkan siapakah Allah?, tidak adakah sekarang yang berbondong-bondong
mendatangi-Nya? Allah
adalah pepujaan, Allah adalah sesembahan.
Puja-puji yang tidak sepenuh jiwa datang kepada-Nya, hanya merupakan lagu-lagu dan hitungan dalam suara dan
hati, alangkah indahnya zaman Rasulullah saw para Aulia berkumpul bersama dalam tubuh dan jiwa, hadir, berkomunikasi dalam puja
dan puji kepada Allah
sehingga Allah selalu dekat, memimpin dan membimbing
dengan Nur-Nya dalam kesejukan dan ketenangan jiwa.
Rahmat
Allah bersama kita semua.
....Bersambung
(H.Slamet Oetomo)
Subhanallah...rindu kami pada beliau...
ReplyDeleteinnalillahi roji'un baru tahu belio sdh wafat
ReplyDelete